Ilusoptik merupakan fenomena yang lazim. Hal itu disebabkan ketidaksinkronan antara mata dan otak.
Reporter : Tony Febryanto
Brilio.net - Indera penglihatan manusia memang memiliki sejumlah keterbatasan. Terkadang mata menangkap gambar suatu objek berbeda dengan aslinya, baik dalam hal warna, kontras, bentuk, ukuran, cahaya, pola, maupun perspektif. Fenomena tersebut dinamakan ilusi optik.
Sebenarnya, ilusi optik merupakan fenomena yang lazim. Hal itu disebabkan ketidaksinkronan antara mata dan otak. Mata yang kebingungan melihat beda itu membuat otak kesulitan menerjemahkan informasi tersebut.
Nah, untuk membuktikannya, berikut 12 ilusi optik karya Georg Rüschemeyer dalam bukunya The New Book of Optical Illusions yang dikutip brilio.net dari wired, Sabtu (10/10).
1. Papan catur
Sebenarnya, ilusi optik merupakan fenomena yang lazim. Hal itu disebabkan ketidaksinkronan antara mata dan otak. Mata yang kebingungan melihat beda itu membuat otak kesulitan menerjemahkan informasi tersebut.
Nah, untuk membuktikannya, berikut 12 ilusi optik karya Georg Rüschemeyer dalam bukunya The New Book of Optical Illusions yang dikutip brilio.net dari wired, Sabtu (10/10).
1. Papan catur
Titik-titik putih pada papan catur di atas membuat papan terlihat menggelembung. Sejauh ini ilmuwan belum bisa mengungkap penyebabnya. efek ini bisa disebabkan oleh pola yang mengganggu. Otak kita mengasumsikan papan catur punya pola yang seragam sehingga bintik-bintik putih itu memberikan efek distorsi.
2. Gadis manga
Kalau menurutmu, mata gadis ini punya warna yang berbeda, nggak? Jawabanya tidak. Filter warna merah pada wajah gadis tersebut membuat mata sebelah kiri terlihat biru. Padahal kedua mata gadis itu berwarna abu-abu. Hal ini disebabkan otak kita menangkap warna yang sama dengan cara berbeda, yakni berdasarkan konteks visual sekitar.
3. Coffeehouse
Peneliti dari University of Bristol menemukan ilusi ini pada awal tahun 1970 di dinding sebuah kafe. Itu sebabnya ilusi ini dinamakan Coffeehouse. Garis abu-abu di antara deretan kotak putih dan hitam terlihat saling bertemu pada ujungnya, padahal garis-garis tersebut sebenarnya paralel.
Hal ini disebabkan otak kita merasa kewalahan menerjemahkan kontras dan kerapatan hitam-putih. Ujung garis juga tampak lebih tinggi dari ujung lainnya. Begitu pula sebaliknya.
4. Arrows
Mirip dengan ilusi Coffeehouse, tanda panah dalam gambar ini tampak lebih miring di salah satu ujungnya. Padahal mereka sebenarnya paralel. Sejauh ini belum bisa dijelaskan secara ilmiah, namun kontrak warna yang kuat dan arah panah menciptakan ilusi optik.
5. Checkerboard
Jika dilihat secara sekilas, garis biru tampak lebih panjang dibandingkan garis hijau. Faktanya kedua garis itu memiliki panjang yang sama. Hal ini diakibatkan oleh hukum perspektif.
6. Corporal Violet
Secara sekilas, gambar di atas adalah foto bunga biasa. Namun jika diamati secara seksama, foto itu adalah gambar Napoleon Bonaparte, bersama istrinya Marie Louise dan putranya.
7. My Wife and My Mother-in-Law
Gambar ilusi ini dinamakan My Wife and My Mother-in-Law (istri dan ibu mertuaku).Kamu bisa melihat dua wanita dalam gambar itu?
8. Rubah
Fokus melihat gambar rubah sebelah kiri selama 30 detik. Setelah itu tatap rubah sebelah kanan yang akan terlihat kemerah-merahan.
9. Wanita
Fokus pada hidup wanita selama 30 detik. Kemudian lihat objek berwarna putih. Kamu akan melihat gambar wanita dalam ukuran yang lebih besar.
10. Billary
Kamu akan melihat Bill dan Hillary Clinton secara bersamaan dalam gambar puzzle di atas. Otak kita memiliki kekuatan untuk mengambil seluruh gambar dari potongan-potongan informasi visual. Tanpa kemampuan ini, kamu tidak akan mampu menyeberang jalan atau mengendarai mobil dengan aman.
11. Teks
Ketika kamu pertama kali belajar membaca, kamu akan mengejanya dari huruf, suku kata, kemudian per kata. Tapi seiring bertambahnya pengalaman, otak Anda belajar untuk memproses kata secara keseluruhan. Agar sebuah kata bisa terbaca, yang terpenting adalah huruf pertama dan terakhir.
12. Kubus
Kubus oranye berada di dalam kubus biru atau sebaliknya itu tergantung perspektifmu. Seperti halnya pada ilusi-ilusi sebelumnya, konteks visual mengubah cara kita melihat suatu gambar